Intensitas curah hujan yang terus meningkat akhir-akhir ini di kabupaten Sinjai mengakibatkan sejumlah lahan pertanian, khususnya areal persawahan di pastikan gagal panen, hal ini selain di akibatkan peningkatan curah hujan hingga melampaui batas waktu musim panen, juga di akibatkan terjadinya sejumlah bencana longsor di beberapa lokasi yang berimbas pada rusaknya areal persawahan warga di lokasi tersebut.
Kepala Dinas Pertanian TPH, Ir. H. Muh. Jamil kepada news media center, Rabu (11/08) diruang kerjanya membenarkan hal tersebut, bahkan dia memastikan sekitar 10 % dari luas areal persawahan di daerah ini gagal panen. “Realisasi tanam pada musim tanam April hingga Mei mencapai 13,837 Ha, dari luas areal tersebut, sebanyak 12,450 Ha yang telah di panen saat ini, adapun selebihnya yakni 1,387 Ha, 313,95 Ha diantaranya sudah dipastikan gagal panen, sedangkan sisanya 1,074 Ha masih menjadi tanda tanya, tergantung dari kondisi cuaca saat ini, apakah bisa di selamatkan ataukah juga ikut gagal panen” terang Jamil.
Menurutnya, lahan yang gagal panen tersebut tersebar di 4 Kecamatan. “Yang terluas adalah di kecamatan Sinjai Barat dan Sinjai Tengah, ini lebih diakibatkan pada bencana longsor yang belakangan ini melanda dua kecamatan tersebut, dan lainnya ada di kecamatan Bulupoddo dan sebagian Sinjai Timur, ini akibat intensitas curah hujan yang mempengaruhi tidak maksimalnya penerapan teknologi pertanian pada musim tanam hingga menjelang panen” katanya.
sumber www.sinjai.go.id
0 komentar:
Posting Komentar